Minggu, 08 Desember 2013

Pak Bondan, Percobaan Bunuh Diri, dan Setan Alay

Akhir-akhir ini gue semakin nggak ngerti dengan tayangan-tayangan yang ada di TV. Pagi, siang, sore, malem, ada aja tayangan yang aneh. Pagi-pagi baru nyalain TV, udah muncul mukanya Pak Bondan Winarno. Jujur gue nggak ngerti dengan konsep acaranya Pak Bondan. Dia lagi makan, terus masuk TV. Nilai hiburannya dimana? Kecuali makanan yang dia makan, beda dengan apa yang dimakan orang-orang lainnya. Misal, makan batako atau makan paku. Mungkin nilai hiburannya jadi lebih jelas.

Yang lebih aneh, setiap gue liat, dia selalu makan di luar. Nggak pernah keliatan makan di rumah. Ini jangan-jangan istrinya nggak pernah masak. Ada apa dengan rumah tangga Pak Bondan?

Tapi, gue salut sama Pak Bondan. Dia orangnya nggak pernah peduli apa kata orang. Gue, makan diliatin satu orang aja risih. Dia, bisa tetap santai walaupun ketika makan diliatin orang satu Indonesia. Bener-bener nggak ada beban samasekali. Untung dia orangnya nggak grogian. Bayangin apa jadinya kalo Pak Bondan adalah tipe orang yang grogian. Pas makan ayam, saking groginya di-shoot kamera, nggak sadar ayamnya ketelen sama tulang-tulangnya.

Selain acaranya Pak Bondan, ada lagi acara yang lebih aneh. Berita kriminal.

Gue paling kesel setiap nonton berita kriminal. Terutama berita tentang percobaan bunuh diri. Setiap nonton berita kriminal, selalu aja ada berita percobaan bunuh diri. Yang paling populer biasanya percobaan bunuh diri dengan cara manjat menara sutet. Dan endingnya selalu sama, si pelaku nggak jadi mati. Gue jadi curiga, jangan-jangan orang yang mencoba bunuh diri dengan cara manjat menara sutet itu sebenernya cuma pengen masuk TV aja. 

http://koran-sindo.com/publics/imagecache/detail/11/images/news/08%20September%202013/jtg%202.jpg  


http://image.metrotvnews.com/bank_images/galeri/2512_6002.jpg 

 
http://cmstv.suaramerdeka.com/upload/video/images/34823_player.jpg 

Mereka yang melakukan percobaan bunuh diri dengan cara memanjat menara sutet, nggak jadi bunuh diri setelah tau mereka lagi masuk TV. Gue bersyukur, setelah masuk TV mereka ngga terkenal. Nggak enak aja setelah masuk TV gara-gara manjat menara sutet, besoknya ditawarin rekaman buat bikin album dangdut.

Agak maleman dikit, ada lagi acara yang sama anehnya. Sekarang lagi musim acara lawak-lawakan yang konsepnya ngelucu dengan cara tabur-taburan tepung ke muka. Lama-lama konsep lucu jadi aneh. Misalnya ketika gue mau menghibur cewek gue, apa iya gue harus naburin tepung ke mukanya?

gue: "kamu kenapa, kok diem aja?"
cewek gue: "aku gapapa kok"
gue: *ambil tepung* *tuangin ke mukanya*
cewek gue: "kamu apa-apaan sih?!"
gue: *gebukin pake styrofoam*
cewek gue: "WOY! KAMU UDAH GILA YA?!"
gue: "keep smileeee!" *joget-joget*

Satu acara sukses dengan jogetannya, seperti biasa, acara-acara lain jadi ikutan bikin jogetan sendiri. Mungkin suatu saat, demi naikin rating, acara Dunia Lain juga ikutan bikin jogetan sendiri.

Presenter: "apa motivasi anda mengikuti uji nyali ini?"
Peserta: "uummm..."
Presenter: "eits, jangan dijawab dulu, PENOTOOOOON.... KEEP SMILEEEE!"
(kemudian semua hantu yang ada di lokasi uji nyali pun ikutan joget)
(para kuntilanak di tempat itu dibayar sehari 20 ribu buat jadi penonton bayaran)

Acara misteri yang ada di TV emang aneh semua. Terutama bagian ngelukis hantu. Bukan apa-apa, tapi kalau menurut gue, hantu jaman sekarang alay semua. Kesannya udah nggak serem lagi. Jiwa alay mereka mereka bisa diliat dari pose mereka ketika dilukis. 

1. Pose melet-melet 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglqsdGWUbYcq0yMSXrrlpwtBzhqRBFzcOeSnNrGG08KgDRyptIKeBAse0QTzvq_TMo1TpVKkd-I3MTiJo_xHVBQGNd8x3BkLwi-fnXtGXcRJwQm4dN5zzhU-TrlH1dT8BbzH7CjSXu8FOV/s400/6.jpg 


2. Pose sok imut

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6v0_q4etJUhfgUG-gsaQ25QRxmfD40f0ExTwHgG_-LEchfmx7kKkqEFgjs67hNwCyOEeQNyzptf7COJ97Y0gQ4Akz5WCjxjUjbKyJ7V1PcwNbViJqu0aT5aFoAiJ42hzv5rq0b1WtWIBP/s200/7.jpg 


 3. Pose real ava
http://i1.ytimg.com/vi/18wD70ZQhK8/hqdefault.jpg


Begitulah sedikit cerita keresahan gue tentang tayangan-tayangan TV di Indonesia. Semoga tidak bermanfaat. Pesan gue cuma satu, jika tidak ada tayangan TV yang membuatmu terhibur, maka belilah TV yang baru. Sekian.




Senin, 25 November 2013

Anak SD Mulai Pacaran

"Kamu udah punya pacar?" Tanya gue ke adek gue yang saat ini baru kelas 3 SD. "Ummm" dia bergumam sebentar. "Punya dong. Pacar aku dua!" Dan dia menjawab sambil mengacungkan 3 jari.

Namanya Enrico. Biasa dipanggil Cico. Di umurnya yang masih belia, dia udah punya pacar dua. Kasian sekali pemuda belia ini. Baru kelas 3 SD sudah harus merasakan gimana pusingnya pacar-pacaran. Apalagi pacarnya dua. Duh, nggak kebayang gimana rasanya diribetin dua cewek sekaligus. Gue takut Cico tumbuh dewasa dengan rambut yang tak kunjung tumbuh. Rontok satu persatu gara-gara pusing mikirin ceweknya.

Setelah tau Cico udah punya pacar, gue jadi penasaran, kira-kira gimana gaya berpacarannya anak SD. Gimana proses PDKT-nya, dan apa aja yang mereka lakukan ketika sedang pacaran.

"Aku suka sama Renita (pacar pertamanya) soalnya dia tuh sering ngasih aku ciki. Kalo sama Jasmine (pacar keduanya) sih aku nggak terlalu suka. Tapi dia baik. Sering minjemin aku rautan. Yaudah aku pacarin aja". Kira-kira begitulah penjelasan Cico mengenai kehidupan percintaannya. Sungguh kisah cinta yang sangat-sangat dramatis.
Cico melanjuktan curhatnya. "Sebenernya aku mau mutusin Jasmine kak" dia terdiam sebentar untuk mengelap ingusnya. "Jasmine tuh jahat. Dia deketin sahabat aku sendiri"

JENGJENG! Drama dimulai.

"Aku mau mutusin dia. Aku males dibikin cemburu terus!". Denger curhatan Cico barusan, gue sempat mikir dia bakal langsung lari ke kamar mandi sambil mengusap air mata dan ingusnya. Lalu nangis di bawah shower sambil teriak-teriak penuh rasa kecewa.. "KENAPAAAH? KENAPAAAAH?"

Sebagai kakak yang baik, gue mencoba menenangkan Cico. "Yaudah, jangan sedih. Kayaknya Jasmine lebih bahagia sama sahabat kamu daripada sama kamu". Ucapan gue itu membuat Cico makin sedih. Dia menatap mata gue. Mengelap ingusnya. Lalu berkata.. "iya juga ya. Jangan-jangan dia nggak cinta sama aku. Jangan-jangan dia cintanya sama sahabat aku". 

Sampai di sini, gue mulai khawatir dengan kondisi kejiwaan Cico. Nggak nyangka dia bisa berpikir sedrama itu. Gue takut tau-tau dia nangis sambil baca puisi. "Kulari ke hutan kemudian teriakku." Lalu dia terdiam menatap langit. Sambil ngelap ingus dia lanjutin baca puisinya. "Sepi. Sepi sendiri aku benci. Pecahkan saja gelas biar ramai! Biar mengaduh sampai gaduh! Apa aku harus lari ke hutan, kemudian belok ke pantai?"

Setelah banyak bercerita tentang Jasmine, Cico melanjutkan ceritanya tentang Renita, pacar pertamanya. Ternyata Renita adalah temen les bahasa inggris Cico. Mereka udah pacaran selama 3 minggu. Dari apa yang dia ceritain, keliatannya Cico sayang banget sama Renita. "Renita baik banget kak sama aku. Dia aja suka minjemin sapu tangannya buat ngelap ingus aku"

"Terus kamu udah ngapain aja sama Renita? Pernah ciuman nggak?" Tanya gue ke Cico. Gue pikir, anak sekecil Cico nggak bakal berani nyium cewek. Gue menanyakan hal itu buat make sure aja, takut kalau ternyata dia beneran udah pernah ciuman sama Renita. Setelah ngelap ingusnya, Cico menjawab pertanyaan gue tadi. "Udah lah! Masa pacaran nggak pernah ciuman!"
 
Mampus.

Romansa cinta Cico harus segera dihentikan sebelum dia bertindak lebih jauh. Kalau sebelumnya cuma ciuman, bukan nggak mungkin suatu saat mereka mencoba hal yang lebih ekstrim.  "Aku juga pernah mandi bareng sama Renita" Cico melanjutkan ceritanya. Gue kaget. "Hah? Serius?". Sumpah ini udah nggak lucu lagi. "Iya" kata Cico sambil ngelap ingusnya. "Aku waktu itu pernah mandi bola bareng Renita"

Gue harus memikirkan cara buat misahin Cico sama dua pacarnya. Bahaya. Semua harus dihentikan. "Beneran kamu udah pernah ciuman sama Renita?" Tanya gue ke Cico. "emang kenapa kak?" Dia nanya balik dengan nada penuh rasa penasaran. "Hati-hati aja. Cewek itu kalo dicium bisa hamil. Apalagi kamu sempat mandi bareng sama dia. Biarkata cuma mandi bola, tetep aja judulnya mandi bareng"

Mendengar penjelasan gue, Cico langsung bengong. Pandangannya kosong. Dia seakan berkata dalam hati.. "aku belum siap jadi ayah"

Beberapa hari kemudian, gue iseng nanya ke Cico tentang perkembangan hubungannya dengan Renita dan Jasmine. "Aku udah putus sama Renita kak. Jasmine juga udah aku putusin". Gue lumayan lega denger Cico udah nggak pacar-pacaran lagi. Ternyata dia belum selesai cerita. Sambil ngelap ingusnya, dia bilang.. "Aku udah nggak mau pacaran lagi. Sekarang aja aku cuma TTM-an sama kakak kelas aku. Hehehe"

TAMAT!

Rabu, 20 November 2013

Perihal Kasus Penyadapan Australia

Beberapa hari ini ada dua berita yang banyak dibahas di Indonesia. Yang pertama adalah berita tentang Presiden RI dan beberapa menteri yang telpon pribadinya disadap oleh pemerintah Australia. Dan yang kedua adalah berita yang nggak kalah penting, yaitu berita tentang perceraian Ayu Tingting. Di postingan kali ini gue nggak akan ngebahas Ayu Tingting. Gue nggak mau postingan gue kali ini jadi terlihat seperti curhatan ibu-ibu yang setiap harinya haus akan berita gosip. Untuk saat ini, gue lebih tertarik ngebahas berita tentang penyadapan yang dilakukan pemerintah Austaralia. 

Jujur sampai saat ini gue masih bertanya-tanya, kira-kira apa motivasi Australia menyadap telpon pribadi presiden. Gue terus mengikuti perkembangan beritanya. Ternyata, bukan cuma telpon presiden yang disadap. Telpon ibu negera, wakil presiden, dan beberapa menteri juga disadap. Seperti ada sesuatu yang dicari Australia dari Indonesia. Gue yakin itu pasti hal penting. Mudah-mudahan apa yang dicari Australia bukan tentang informasi perceraian Ayu Tingting.

Setelah merenung diatas menara sutet dan melakukan sholat istiqarah, akhirnya gue tau apa motivasi Australia menyadap Indonesia. Ada kemungkinan mereka sedang meneliti sebuah problematika di kalangan pemuda-pemuda harapan bangsa yang dari dulu hingga saat ini masih tetap menjadi fenomena tanpa solusi. Probelamtika itu adalah tentang status kakak-adekan.

Australia menyadap Indonesia untuk melakukan penelitian terhadap fenomena status kakak-adekan yang sering terjadi di Indonesia. Alasannya mungkin karena status kakak-adekan sudah menjadi semacam budaya baru yang dimiliki Indonesia dan tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Hal itu kemudian membuat Australia melakukan penyadapan, dengan tujuan, mempelajari budaya baru yang dimiliki Indonsia supaya kelak budaya tersebut bisa diterapkan di negaranya. Sampai saat ini, itu alasan yang lebih masuk akal ketimbang alasan mencari informasi tentang perceraian Ayu Tingting.

Ya itu sih cuma tebakan gue aja. Karena nggak ada yang tau apa motivasi Australia yang sebenarnya. Bahkan presiden sendiri pun masih belum tau. Beberapa jam yang lalu, gue sempat nonton pidato presiden perihal responnya terhadap kasus penyadapan itu. Ternyata respon presiden adalah "...nanti malam saya akan mengirim surat untuk Tony Abbot (PM Australia)". Ini semakin membuat gue bingung. Bayangin, dua lelaki gagah perkasa, saling kirim-mengirim surat. Malem-malem pula. Entah apa isi surat yang ditulis presiden. Tapi kalo menurut gue, isi surat itu mungkin tentang informasi terbaru mengenai berita perceraian Ayu Tingting.

Setelah penyadapan yang dilakukan Australia terbongkar, Tony Abbot enggan meminta maaf kepada Indonesia. Kayaknya sih dia gengsi buat minta maaf duluan. Ya kayak cewek yang lagi ngambek sama pacarnya gitu. Tapi mudah-mudahan setelah menerima surat dari presiden, dia jadi sadar dan nggak gengsi lagi buat minta maaf duluan. Karena gue yakin, presiden kita adalah orang yang suka ngalah. Daripada hubungan kedua negara jadi semakin nggak enak, dia lebih memilih untuk mengalah, mencoba mengubungi Tony Abbot duluan. 




Dear Mas Abbot, 

Melalui surat ini, saya selaku Presiden RI, ingin mempertanyakan kejelasan masalah yang saat ini terjadi diantara kita berdua. Terus terang, saya tidak mengerti tujuan Mas Abbot menyadap telpon saya. Jika sekiranya Mas Abbot curiga, apa dasar kecurigaan tersebut? Sungguh, saya tidak mengerti. Selama ini saya selalu baik pada Mas Abbot. Tapi, apa yang terjadi? Mas Abbot malah memperlakukan saya seperti ini. Saya capek, Mas. Saya ingin masalah ini cepat selesai. Supaya hubungan kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sekian surat dari saya. Blz Gpl.





Itulah kerennya presiden kita. Dia punya sifat yang rendah hati dan suka mengalah. Dengan sifatnya itu, masalah antara Indonesia dan Australia jadi nggak semakin rumit. Dan mungkin akan cepat selesai. Gue pun berharap demikian. Masalah yang sepele ini kalo bisa nggak usah dibikin ribet. Kan sayang hubungan baik antara Indonesia dan Australia yang sudah lama terjalin, jadi rusak cuma gara-gara masalah kecil. Kalo pun nggak bisa diselesaikan secara damai, sebisa mungkin jangan sampe terjadi perang, kan bisa ditalak dulu. Abis itu dicerai. Kayak Ayu Tingting.

Gue masih memantau perkembangan kasus penyadapan ini. Mudah-mudahan surat dari presiden cepat dibales sama Mas Abbot. Ada rasa penasaran yang saat ini terus menghantui hidup gue. Rasa penasaran ini lumayan mengganggu. Saat ini gue jadi sering nonton TV cuma buat mengikuti perkembangan berita perceraian Ayu Tingting. Eh, maksud gue, mengikuti berita penyadapan Australia. Semoga rasa penasaran ini segara terjawab. Dan hubungan antara Indonesia dan Australia tetap baik-baik saja.









Sabtu, 09 November 2013

Galaunya Pemuda Indonesia

Galau, adalah kalimat yang biasa digunakan anak muda jaman sekarang untuk menggambarkan perasaan seseorang yang sedang berantakan. Setiap manusia pasti pernah merasa galau. Jangankan manusia biasa, Spiderman yang manusia laba-laba aja punya kebiasaan tersendiri ketika sedang galau. Dia suka ngegalau di atas gedung tinggi. Merenung di bawah rintik hujan, pantang pulang sebelum kesamber petir. 

(lagi galau apa lagi mules, mas?)

Gue pun sama seperti manusia pada umumnya, kadang-kadang sering ngerasa galau juga. Tapi gue bersyukur kebiasaan buruk gue ketika galau cenderung biasa aja. Gue ketika galau biasanya langsung tidur. Kalo nggak bisa tidur, nelpon customer service. Ngomongin masalah proses terjadinya fotosintesis atau sejarah terbentuknya Nazi.  

Galaunya setiap orang beda-beda. Yang paling sering gue liat, orang senang menyampaikan kegalauannya di social media. Terutama di facebook dan twitter. Setiap kali buka facebook, pasti ada satu atau dua orang yang menulis status tentang kegalauannya. Di facebook gue, ada satu orang yang bahkan setiap update status, sering ngancem pengen bunuh diri. Anehnya, dia nggak mati-mati.

Selain ngancem pengen bunuh diri, banyak yang ketika galau suka ngutip lirik lagu bahasa Inggris, yang mungkin dia sendiri nggak tau artinya apa. Entah kenapa lirik lagu-lagu berbahasa inggris selalu dijadikan bahan galau yang paling difavoritkan. Hal ini seakan menciptakan sebuah anggapan bahwa budaya barat selalu lebih keren ketimbang budaya sendiri.

Seharusnya pemuda-pemuda Indonesia mengerti, bahwa budaya mereka jauh lebih keren ketimbang budaya-budaya negara lain. Gue sendiri, ketimbang ngegalau dengan cara ngutip lirik lagu bahasa Inggris, lebih suka ngegalau dengan cara ngutip lirik lagu nasional. Pernah ketika tiba-tiba gue galau karena kangen mantan, gue langsung ngutip lirik lagu nasional di twitter. "apuseeee kokondao. yarabeeee sorendoreri. munensoooo baninenmaaa bakipaseeee :("

Mungkin benar, bahasa Inggris selalu terlihat keren. You know lah, orang ngetweet "aku belom cebok nih" kalo ditulis dalam bahasa inggris, jadinya memang lebih keren. Begitu pun ketika galau, orang lebih suka ngegalau pake bahasa inggris supaya kegalauannya terkesan keren. Kemudian jadi maksa, ngegalau pake bahasa Indonesia tapi diterjemahin ke google translate. "kamu nggak usah sok baik sama aku. dasar muka dua!" jadinya malah "you dont good with me. two face basic!".

Pesan yang ingin gue sampaikan, galau lah dengan cara yang baik dan benar. Jangan terlalu maksa. Kalo nggak bisa bahasa Inggris, ya pake bahasa Indonesia aja. Atau mungkin pake bahasa arab. Supaya kegalauan lo bisa lebih syariah dan barokah.

Rabu, 06 November 2013

Hari Spesial Tanpa Orang Spesial.

Tanpa ucapan dari seseorang yang spesial, hari ulang tahun akan sama seperti hari-hari biasa. Well, hari ini gue ulang tahun. Dan hari ini gue nggak dapet ucapan spesial dari seseorang yang gue anggap spesial. Gue yakin dia nggak lupa. Kecuali secara nggak sengaja kepalanya kejedot ujung etalase yang kemudian membuat dia amnesia.

Dari sekian banyak ucapan di whatsapp, bbm, twitter, friendster, mig33, nimbuz, dll. Nggak ada satupun ucapan yang gue dapat dari dia. Ada sih keinginan buat ngehubungin dia duluan, cuma sekedar bilang "eh kamu tau nggak sih, hari ini aku ultah loh". Tapi kayaknya nggak mungkin. Gue takut dia malah jawab "oh ya? oke. thanks infonya"

Di hari ulang tahun gue sebelumnya, dia adalah orang yang paling sering ngasih ucapan ke gue. Satu hari dia bisa ngucapin 3 sampai 5 kali. Lewat telpon, twitter, facebook, email, dan telegram. Bahkan dia sering muncul secara tiba-tiba buat ngucapin selamat ulang tahun ke gue. Walaupun seneng, tapi hal itu lumayan bikin gue takut. Serem aja ketika gue lagi asik-asik ngeden di WC tau-tau dia nongol dari dalem ember buat ngucapin. "SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG!"

Tapi gue cukup bersyukur, walaupun nggak dapet ucapan dari dia, gue dapet ucapan dari banyak orang. Mulai dari yang kenal, yang nggak kenal, dan yang sok kenal. Hari ini mungkin hari spesial buat gue, tapi jadi nggak terlalu spesial tanpa adanya dia, orang yang gue anggap spesial. Gue cuma berharap, mungkin dia nggak ngucapin secara langsung, tapi dia udah ngucapin berkali-kali, dari dalam hati.  


Sabtu, 29 Juni 2013

Perjalanan Hidup di Dunia Maya

Gue senang menceritakan keresahan-keresahan yang gue rasakan di blog ini. Dan kali ini gue gue ingin menceritakan keresahan yang pernah gue rasakan di sepanjang perjalanan hidup gue di dunia maya.
Social media adalah sesuatu yang sangat identik dengan dunia maya. Sekarang ini, hampir setiap umat manusia punya minimal satu akun social media. Mulai dari anak-anak, ibu-ibu, kakek-kakek, nenek-nekek, bahkan di twitter, makhluk ghaib semacam pocong pun bisa menjadi idola para remaja-remaja lucu nan menggemaskan. Gue sendiri, akun social media pertama yang gue punya adalah friendster. Jujur gue udah mulai lupa fitur-fitur apa aja yang ada di friendster. Udah lama banget. Yang gue inget dari friendster cuma perihal kirim-kiriman testimoni. Selebihnya gue lupa.

Dulu waktu masih pake friendster gue sangatlah alay. Foto profil friendster gue pun setelah gue inget-inget, ternyata sangat menjijikan. Gue berpose manyun-manyun sok imut sambil nempelin jari telunjuk di bibir. Entah waktu itu gue lagi keserupun jin kafir macam apa. Yang jelas, pada waktu itu, pose seperti itu sangatlah ngehits di kalangan remaja-remaja gaul dan salah asuhan. Rambut gue dulu juga masih belah tengah ngikutin style-nya Ariel Peterpan. Jadi foto profil friensdster gue mungkin bisa dibilang mirip seperti anak hasil perkawinan silang antara soang dan Ariel Peterpan.

Seiring berjalannya waktu, friendster mulai ditinggalkan. Muncul situs pertemanan baru yang sangat fenomenal. Sebut saja namanya facebook. (bukan nama samaran) Pada waktu itu, seseorang akan dianggap hina jika orang itu nggak punya akun facebook. Dikucilkan dari pergaulan. Dipandang sebelah mata. Dan dipendam hidup-hidup di dalam tanah.
Karena gue nggak mau hal itu menimpa hidup gue, akhirnya gue pun memutuskan untuk ikut-ikutan bikin akun facebook, sama seperti teman-teman gue yang lain. Agak maksa sih sebenernya. Karena gue waktu itu adalah remaja ingusan yang lumayan gaptek. Gue masih inget waktu pertama kali ditanya temen perihal facebook. "Dim, gue minta facebook lo dong". Gue pun bingung harus jawab apa. Karena gue juga nggak tau facebook itu apa. Gue mecoba tenang. Walau panik, harus tetap terlihat cool. Dengan gaya yang sangat elegan dan senyum menawan ala nabi Yusuf, gue pun menjawab.. "uuuumm.. facebook ya? sorry, facebook gue ketinggalan di rumah. Besok deh gue bawa" . Entah temen gue ngerti atau nggak, dia jawab.. "oh. Yaudah. Besok aja gapapa"

Facebook adalah situs pertemanan paling populer saat itu. Hampir semua temen gue punya akun facebook. Setelah gue tau facebook itu apa, gue secepat mungkin minta bikinin temen gue. Ya itu tadi, dulu gue masih gaptek. Yang gue ngerti cuma gimana cara ngetik keyboard komputer pake tangan. Itu pun gue ngetiknya cuma bisa pake jari telunjuk. Nulis beberapa kalimat aja kadang bisa sampe setangah jam.
Akun facebook gue pun akhirnya lahir dengan selamat berkat bantuan temen gue. Dan langsung gue kasih nama... Dimaz Benci Anarkiez.

Masalah kembali muncul ketika gue tau, ternyata temen gue cuma bikin akun facebook gue aja. Tanpa ada foto profil terpajang di sana. Gue mau minta tolong masukin foto, cuma gue nggak enak, takut ngerepotin. Akhirnya akun facebook itu gue biarkan kosong dan sepi seperti sebuah taman. Taman makam pahlawan.
Setelah punya akun facebook, gue jadi norak. Semua temen gue yang lewat di depan gue langsung gue tanyain nama akun facebooknya apa. Gue catet di kertas. Dan pulang sekolah langsung gue add. Tujuannya simple, cuma buat gaya-gayaan doang. Karena  pada waktu itu, semakin banyak jumlah teman di facebook, semakin bertambah tinggi kedudukan sosial seseorang.

Foto profil facebook gue yang kosong tadi, masih menjadi masalah yang membuat hati gue resah dan gelisah. Hampir semua akun facebook temen gue, ada foto profilnya. Sedangkan akun facebook gue masih tetap tanpa foto profil. Setiap ada temen gue yang nanya.. "facebook lo kok nggak ada foto profilnya sih?" gue cuma bisa jawab dengan bijaksana.. "iya nih, gimana ya, gue orangnya nggak narsis sih. Makanya gue males masang foto profil facebook" padahal dalam hati gue berteriak.. "KAMPREEET! GUE NGGAK TAU GIMANA CARANYA MASANG FOTO PROFIL FACEBOOK!! PASANGIN LAH WOOOY!!".

Akhirnya facebook bernasib sama seperti friendster. Mulai ditinggalkan karena makin kesini, orang makin sadar, facebook udah nggak seasik dulu. Mulai banyak alien dan makhluk astral yang ikutan main facebook. Situasi itu membuat banyak pengguna facebook, hijrah ke situs social media baru yang bernama twitter. 
Awalnya gue nggak tertarik main twitter karena banyak temen gue yang masih pada main facebook. Gue terpaksa main twitter karena cewek gue pada waktu itu, maksa gue buat bikin akun twitter. Ya daripada dia ngambek, akhirnya gue ikutin apa maunya dia.

Pertama buka twitter, gue bingung. Karena waktu itu belum banyak temen gue yang main twitter. Ada sebagian yang udah main twitter, tapi gue nggak tau username-nya apa. Hal pertama yang gue lakukan di twitter adalah ngefollow akun artis-artis yang nggak jelas asal muasalnya dari planet mana. Sampai akhirnya gue ngefollow sebuah akun yang konten tweetnya menarik. Akun itu setiap hari selalu ngetweet hal-hal yang di luar nalar. Bisa dibilang aneh. Tapi gue suka. Karena dia terlihat berbeda dari akun twitter lainnya. Setiap hari gue selalu baca tweetnya. Dan tanpa gue sadari, gue mulai terpengaruh dengan ide-ide absurd-nya. Gue mulai tertantang buat nyoba ngetweet seperti dia.

Dalam hal ini gue buka meniru isi tweetnya, tapi gue meniru sudut pandangnya. Sudut pandang yang gue curi dari dia adalah, gimana cara mengukapkan keresah terhadap suatu hal dengan cara yang menyenangkan. Semacam cara merubah curhat yang menye-menye, menjadi curhat yang elegan Memang awalnya gue kesulitan, tapi lama-lama gue mulai terbiasa. Kebiasaan itu masih melekat sampai sekarang. Bahkan dengan sudut pandang itu, gue jadi bisa berpikir lebih dewasa. Iya, twitter mendewasakan gue. Banyak hal baru yang gue dapat di twitter. Bertemu orang-orang luar biasa dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Sudut pandang mereka juga terus gue ambil. Tentu nggak semuanya, cuma sudut pandang yang sekiranya cocok dengan diri gue sendiri.





Kamis, 06 Juni 2013

Cowok Nggak Sekuat Apa Yang Terlihat

"kita putus aja ya. Maaf, kayaknya kamu terlalu baik buat aku" adalah kalimat paling nggak masuk akal yang pernah gue terima dari seorang cewek. Kejadiannya di sebuah restoran, setelah kita selesai makan, tiba-tiba dia mutusin gue gitu aja. Pergi dan nggak pernah balik lagi.
Ketika denger kalimat itu, ada kayak perasaan yang campur aduk. Antara sedih dan bingung. Sedih karena kebetulan waktu itu gue masih sangat sayang sama dia. Bingung karena kebetulan waktu itu gue lupa bawa dompet.

Ada banyak hal yang cewek nggak tau dari seoarang cowok. Bahwa sebenarnya untuk urusan hati, sekuat-kuatnya cowok, ketika hatinya disakiti, pasti akan menjadi lemah juga. Mungkin fisik cowok lebih kuat dibanding cewek, tapi hati mereka sama lemahnya seperti cewek. 
Kalo ada cowok yang bilang.. "gue nggak pernah sedih karena cewek" itu udah pasti bohong. Nggak ada cowok yang sekuat itu. Kalaupun ngeliat cowok yang baru diputusin tapi dia masih keliatan happy, itu cuma bagian dari pencitraan aja.

Bahkan sejarah pun membuktikan, segarang-garangnya Achilles, dia tewas cuma gara-gara menyelamatkan gebetannya yang bernama Briseis. Sekuat-kuatnya Julius Caesar, dia mati cuma gara-gara cewek bernama Cleopatra yang punya rambut berponi seperti Dora. Dan sehebat-hebatnya Maha Patih Gajah Mada, dia tumbang cuma gara-gara Dyah Pitaloka.
See? Cowok nggak sekuat apa yang kalian kira. Cowok nggak sekuat apa yang terlihat.

Gue sering menyaksikan betapa lemahnya cowok ketika berurusan dengan hatinya. Banyak temen gue yang terlihat perkasa di luar, tapi rapuh di dalam.
Contoh nyata, temen gue, cowok, Sebut saja namanya Seno (bukan nama samaran). Dia adalah temen gue yang paling jagoan. Sering berantem, muka preman, badan tatoan, dan sering nyetir ugal-ugalan di jalanan. Pokoknya bener-bener brandalan banget.

Ceritanya hari itu, gue main ke rumah Seno. Sampai di sana, gue ketemu nyokapnya. Dan nyokapnya nyuruh gue buat langsung masuk aja ke kamar Seno. Sebelumnya gue ngak ada pikiran apa-apa. Tapi ketika gue sampai di depan pintu kamar Seno, gue ngerasa ada yang aneh. Yang gue tau Seno adalah temen gue yang sangat suka musik-musik cadas kayak Death Metal, Hardcore, dll. Tapi hari itu gue sempet shock waktu denger lagu Kahitna berkumandang di kamarnya.

Perasaan gue ketika denger lagu Kahitna berkumandang di kamar Seno, sama anehnya kayak ngeliat Hulk lagi Kerimbat di salon. Sedih gue ngeliatnya.
Sempet gue kira gue salah kamar. Tapi setelah gue liat lagi, gue yakin itu kamar Seno. Gue pun tanpa ragu langsung masuk ke dalem.
Di kamar itu gue ngeliat Seno lagi tengkurep manja ala-ala cewek di FTV yang lagi patah hati. Perih mata gue ngeliatnya.

Gue masih belum ngerti kenapa hari itu Seno berperilaku imut nggak seperti biasanya. Akhir gue nanya ke dia.. "Sen, lo gapapa kan?". Seno melihat ke arah gue dan balik bertanya ke gue "menurut lo cinta sejati di dunia ini ada nggak sih?"  Gue speechless. Suasana di kamar itu mendadak jadi terasa sangat mencekam. Sempat beberapa detik gue mikir kalo Seno lagi kesurupan kuntilanak penunggu pohon jengkol.

Setelah ngobrol-ngobrolin cinta sejati, akhirnya Seno mulai cerita ke gue. Ternyata dia baru aja diputusin ceweknya. Karena menurut ceweknya, Seno terlalu posesif. Gue ngerti gimana perasaan Seno waktu itu. Karena gue juga sering diputusin dengan alasan nggak kreatif seperti itu. Kenapa gue bilang nggak kreatif? Karena cewek itu kadang aneh. Maunya selalu diperhatiin, giliran diperhatiin terus, cowoknya yang dituduh posesif. Ya akhirnya balik lagi ke peraturan dasar dalam berpacaran; cewek selalu benar, dan cowok selalu salah.

Sambil diiringi lagu mendayu-dayu dari Kahitna, gue berusaha dengerin curhatan Seno. Awalnya dia santai. Cuma curhat-curhat biasa. Lama-lama matanya mulai berkaca-kaca. Suaranya mulai terdengar nggak stabil. Dan mukanya keliatan makin absurd. Nggak lama, air matanya mulai menetes. Dia nggak sanggup ngelanjutin omongannya. Iya, Seno nangis. Gue yang waktu itu panik ketika ngeliat dia nangis, langsung nyari tissue supaya dia bisa cepet-cepet menghapus air matanya. Bukan apa-apa, jijik gue ngeliatnya.
Tapi ternyata di kamar Seno nggak ada tissue, yang ada cuma kanebo.

Sambil mengahpus air matanya pake kanebo, Seno melanjutkan curhatnya. Dan yang bisa gue lakukan cuma pasrah. Gue bener-bener nggak tau harus berbuat apa.
Selama berjam-jam curhat, gue cuma bisa bilang "iya" dan "sabar aja". Tujuannya simple, biar curhatnya cepet selesai. Karena gue adalah tipe orang yang males curhat-curhatan. Kecuali curhat-curhatan sama cewek cantik

Akhirnya Seno diem. Mungkin dia udah capek curhat terus daritadi. Gue pun secepat mungkin melarikan diri dari kamar Seno. Sebelum dia melanjutkan curhatnya. Dan sebelum kuping gue berdarah-darah karna kelamaan denger curhatan Seno.
Setelah pulang dari rumah Seno, gue ketawa-ketawa sendiri. Semua bener-bener diluar dugaan. Bahkan cowok segarang Seno pun, hatinya bisa hancur berkeping-keping setelah diputusin.
Itulah, kadang hati nggak pernah bisa dibohongi. Mau sekuat apapun seorang cowok, akan ada saat di mana dia tau bahwa hatinya tidak sekuat apa yang dia kira.


Sabtu, 01 Juni 2013

Cerita Cinta Molly

Dalam sebuah hubungan, entah itu cepat atau lambat, suatu saat hubungan itu pasti akan terjebak di suatu kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama merasa bosan. Dan yang paling cepat bosan itu biasanya cowok. Tapi bukan berarti cewek nggak akan merasa bosan juga. Sama aja. Cuma tingkat kebosenan cowok lebih tinggi ketimbang cewek. Apalagi ketika pacaran hal-hal yang dilakukan cuma itu itu aja. Dalam jangka waktu minimal 5 bulan, hubungan itu pasti akan menjadi sangat-sangat membosankan. Kalo udah begitu, salah satu pihak entah itu cewek atau cowoknya, bakal males ketemu, males ngabarin, males nelpon, males ngapa-ngapain dan cenderung  menghindar.

Gue sangat mengerti gimana rasanya terjebak di situasi seperti itu. Karena gue juga sering mengalaminya. Ngerasa bosen sama pacar sendiri, dan ngerasa jenuh dengan hubungan yang sedang dijalani. 
Setiap hari yang ada di pikiran gue cuma gimana caranya mutusin dia tanpa harus membuat dia sakit hati. Tapi gue juga pernah ada di pihak sebaliknya. Di saat gue lagi sayang-sayangnya sama dia, dia malah menghindar dari gue. Semua bentuk perhatian gue, jadi terlihat biasa aja di mata dia. Dan itu sakit. Lebih sakit dari disunat dua kali pake bambu runcing.

Di postingan kali ini, gue bakal bercerita tentang gimana rasanya ada di pihak yang merasa bosan, dan gimana rasanya ada di pihak sebaliknya.

Alkisah, dulu gue pernah berpacaran dengan seorang cewek yang bernama Molly. Dia sangat bisa ngertiin apa maunya gue. Dia juga bisa ngertiin semua keanehan gue. Buat gue, itu yang paling penting. Karena cinta itu bukan ketika kita bisa menerima kelebihan masing-masing. Cinta itu ketika kita bisa saling menerima kekurangan dan keanehan masing-masing.
Gue merasa cocok sama dia karena dia bisa menerima keanehan gue, dan gue pun bisa menerima keanehan dia. Banyak hal-hal aneh yang pernah kita lakukan. Mulai dari adu panco, main karambol, mencet-mencetin bel rumah orang, peper peperan ingus, segala macem. Bahkan gue pernah pas makan di restoran, iseng narik-narik tali beha dia sampe putus. Dia panik, gue pun lebih panik. Niat gue cuma mau ngisengin dia yang lagi serius makan karena kelaperan. Tapi mungkin gue nariknya kekencengan atau emang tali behanya aja yang terlalu tipis. Dengan makanan yang masih ada di mulutnya, Molly teriak "TUHKAN PUTUUUS!". Gue semakin panik. Saking paniknya, gue sempet keceplosan bilang.. "maaf maaf sayang, yaudah gantian deh kamu yang mutusin tali beha aku." Gue kira dia bakal marah banget sama gue, ternyata dia malah ngelanjutin ngunyah makanan yang belum sempat dia telan. Laper banget kayaknya.

Setelah hampir 8 bulan kita jadian, gue mulai ngerasa bosan. Nggak tau kenapa. Gue emang tipe orang yang cepat merasa bosan. Setiap Molly nelpon gue, selalu ada perasaan males buat ngangkat telpon dari dia. Setiap diajak ketemuan, gue selalu punya alasan buat nolak ajakannya. 
Kebetulan, Molly juga sejenis manusia yang sangat perasa. Dia mulai ngebaca rasa bosan yang gue rasakan.
Gue sendiri nggak tega ngeliat dia yang selalu sabar nunggu kabar dari gue. Gue kayak jahat banget sama dia. Tapi gue nggak bisa apa-apa. Di kepala gue udah nggak ada lagi perasaan nyaman yang gue rasa seperti sebelum-sebelumnya. Gue dilema. Di satu sisi, gue udah nggak bisa ngerasa nyaman lagi sama dia. Di sisi lain, gue belum bisa ngelepas dia begitu aja. Hubungan gue sama Molly pun jadi nggak jelas. Semakin hari bukan semakin membaik, malah semakin rumit. 
Akhirnya gue memberanikan diri buat mutusin dia. Berat memang, tapi itu harus gue lakukan. Karena gue juga nggak mau terus-terusan jahat sama dia. Gue harus jujur sama diri gue sendiri. Dan gue juga harus ngelepas dia supaya dia nggak berharap lagi, sama gue, orang yang sudah tidak mengharapkan dia.

Molly bisa terima keputusan gue. Walaupun gue tau, itu pasti sakit banget buat dia.

Setelah putus dari Molly, gue merasa sangat bebas. Nggak ada lagi beban pikiran di kepala gue. Lega banget. Setiap hari perasaan gue jadi lebih tenang. Nggak ada telpon masuk dari Molly, nggak ada perhatian yang berlebihan, nggak ada perasaan cemas, dan nggak ada Molly lagi di hidup gue. 
Perasaan seneng itu cuma gue rasain sebentar. Dua bulan setelah hidup gue tanpa ada kabar dari Molly, gue ngerasain perasaan yang aneh. Kayak ada yang sesuatu yang hilang di hidup gue. 
Seketika gue langsung kepikiran Molly. Kepala gue dipenuhi pertanyaan-pertanyaan semacam gimana kabar dia, sibuk apa dia sekarang, apa dia masih secantik dan selucu dulu, apa dia masih sering memikirkan gue atau udah enggak sama sekali. Iya, kepala gue, kembali didominasi oleh Molly. Tapi niat gue buat ngehubungin dia lagi, terbentur dengan ketakutan gue tidak diterima secara baik sama Molly. Gue udah jahat banget sama dia. Dan dia pasti benci banget sama gue.

Semakin hari gue semakin nggak bisa berhenti memikirkan dia. Gue harus ketemu sama dia. Minimal gue tau keadaan dia sekarang gimana. Kebetulan gue masih hapal nomer telponnya yang dulu yang sempat gue hapus. Dengan perasaan penuh kekhawatiran, gue pun nelpon Molly lagi.
".....hallo?"

"iya, hallo. ini siapa, ya?" (gue lemes. ternyata Molly udah menghapus nomer gue dari handphone-nya)

"ini aku, Dimas"

"Dimas? Dimas yang mana, ya?" (gue semakin lemes. ternyata Molly udah lupa sama gue)

"Molly, apa secepat itu kamu ngelupain aku?"

"hah? Molly? Molly siapa? Lo ngomong apa sik?!" (kampret. gue salah sambung)

Dengan segera, gue menutup telpon itu.

Setelah gue liat, ternyata gue emang salah pencet nomer. Mungkin karena saking geroginya. 
Akhirnya, gue pun menelpon nomer Molly yang asli. Bukan Molly jadi-jadian kayak tadi.
Setelah gue telpon, ternyata Molly masih inget sama gue. Dan ternyata dia seneng bisa ngobrol lagi sama gue. Asli, gue nggak nyangka. Dugaan gue kalo Molly bakal benci banget sama gue ternyata salah. Dia emang sengaja nggak ngehubungin gue karena gengsi kalo dia yang harus ngehubungin duluan. Biasalah cewek.

Gue kembali deket sama Molly. Kita mulai ngerasain perasaan lama, yang dulu pernah kita rasain sama-sama. Kita juga mulai sering ngelakuin hal-hal aneh kayak dulu lagi. Gue jatuh cinta lagi sama dia. Tapi kali ini, gue ngerasain perasaan yang dua kali lipat lebih hebat dari apa yang gue rasain dulu waktu pertama kali jatuh cinta sama dia. 
Tanpa ragu, gue ngajak dia buat balikan. Memulai semuanya dari awal lagi. Gue sangat beruntung. Ternyata Molly juga ngerasain hal yang sama seperti gue. Dia mengiyakan permintaan gue buat balikan lagi sama dia.

Semakin hari gue semakin sayang sama Molly. Sehari nggak ketemu dia, rasanya kayak ada yang aneh dalam hidup gue. Agak berlebihan memang, tapi itulah cinta. Bisa membuat hal-hal yang sebenarnya menjijikan untuk dilakukan, menjadi hal-hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Hampir setiap hari waktu gue habis cuma buat mikirin dia. Dia jadi terlihat sempurna di mata gue. Nggak ada lagi yang lebih istimewa dari dia. 

2 tahun setalah kita balikan. Perasaan gue ke dia tetap nggak berkurang. Bisa dibilang malah semakin menggebu-gebu. Malah gue sempat berharap, mudah-mudahan dia perempuan terakhir yang nantinya jadi tempat terakhir untuk mengakhiri perjalanan cinta gue (dangdut banget ya? bodoamat.)
Tapi kadang harapan selalu berbanding terbalik dengan kenyataan. Gue mulai ngerasa ada hal aneh yang Molly sembunyikan dari gue. Dia jadi jarang nanya-nanya ke gue. Biasanya, dia paling seneng ngasih pertanyaan ke gue. Iya, dia seneng ngeliat ekspresi muka gue ketika gue lagi bingung karna nggak bisa jawab pertanyaan dari dia. 
Perhatian-perhatian dari Molly mulai jarang gue dapatkan. Semakin hari dia semakin cuek. Gue mencoba terus-terusan berpikir positif. Mungkin dia emang lagi sibuk aja. 

Tapi Molly semakin aneh. Setiap gue tanya dia lagi di mana. Jawabannya selalu singkat. Biasanya, kalo gue tanya ke dia yang cuma satu pertanyaan aja, dia bisa jawab sampe ribuan kalimat. Dia yang biasanya bawel banget, jadi biasa banget ketika ngomong sama gue. Nggak salah lagi, dia pasti ngerasain hal yang sama seperti apa yang gue rasain ke dia dulu ketika gue mulai ngerasa bosen sama dia.
Setiap hari yang ada di pikiran gue cuma Molly. Tapi entah dia ngerasain hal yang sama atau enggak sama sekali. Rasanya nggak enak banget. Sebelum semuanya semakin nggak jelas, gue pun ngomong baik baik ke Molly. Dia akhirnya jujur sama gue. Dia udah ngerasa sangat-sangat jenuh dengan hubungan yang sekarang. Dia udah nggak ngerasa nyaman lagi sama gue. Dan dia memutuskan untuk mutusin gue. 

Hari itu, pertama kalinya gue ngerasa patah hati yang bener-bener patah. Pas dia bilang putus, rasanya kayak pengen ngais-ngais tanah. Sangat. Sangat. Sakit.
Setelah bilang putus, dia pegang tangan gue yang agak kaku karena masih shock. Sambil menatap mata gue, dia bilang.. "makasih ya buat semuanya. kita sampai di sini aja" Dia pun melepas genggaman tangan gue. Berdiri dari tempat duduknya, dan pergi begitu aja.

Setelah sampai di rumah, gue cuma bisa melamun. Lemes banget rasanya. Kayak masih nggak percaya dia bakal pergi lagi dari hidup gue. Tapi gue juga nggak bisa apa-apa. Itu udah jadi keputusan dia. Mungkin ini juga balasan buat gue, yang dulu pernah ngelakuin hal yang sama ke dia.
Apa yang gue rasain setiap hari bener-bener nggak enak. Gue ngerasa kayak kehilangan semangat hidup. Mungkin ini yang dirasain Molly ketika dulu gue memutuskan untuk pergi dari dia.
Beberapa bulan setalah dia pergi, gue masih belum bisa ngelupain dia. Kepala gue masih terisi penuh dengan cerita-cerita lama gue sama Molly.  Tapi gue nggak bisa begini terus, gue harus move on. Gue harus bisa melanjutkan hidup. Mencari cerita baru, untuk menghapus cerita yang lama.
Di tengah perjuangan gue malanjutkan hidup tanpa Molly, gue dapet kabar dari temen gue kalo ternyata Molly udah punya pacar baru. Kabar itu kayak petir yang seketika menyambar tepat di kepala gue. Sakitnya dua kali lipat dari sakit ketika diputusin dia. Saat itu, gue ngedrop parah. Kondisi badan gue jadi nggak stabil. Bahkan gue sempet kena demam. Baru itu gue diputusin cewek sampe segitunya. 
Tapi gue mencoba untuk bisa terima keadaan. Perlahan gue mulai bisa melepaskan dia. Menghapus namanya yang udah gue ukir di dalem kepala.

Sejak saat itu gue percaya satu hal. Yang meninggalkan, suatu saat akan ngerasain gimana rasanya ditinggalkan. Bahkan rasanya bisa dua kali lipat jauh lebih sakit.


Selasa, 28 Mei 2013

Cinta Tapi Mitos

Di dunia ini ada dua jenis manusia. Manusia yang percaya mitos, dan manusia yang sama sekali nggak percaya mitos. Gue sendiri termasuk orang yang lumayan percaya sama mitos. Jujur aja, gue waktu kecil sangat percaya bahwa mitos yang sering dibilang nyokap gue selalu benar. Gue inget nyokap pernah bilang.. "jangan main maghrib-maghrib, nanti kamu diculik kuntilanak". Itu mitos yang sering nyokap bilang ke gue. Gara-gara omongan nyokap itu, gue sampe sekarang masih agak takut tiap keluar rumah pas maghrib. Iya, takut diculik kuntilanak. Takut tuh kuntilanak tiba-tiba masukin gue ke dalem mobil, terus gue diculik, terus dia nelpon ke rumah gue buat minta tebusan ke nyokap gue.

Setelah gue dewasa, nyokap udah jarang ngeracunin mitos-mitos yang dia bikin sendiri ke gue. Tapi, makin kesini gue makin sering denger mitos-mitos dari temen-temen gue. Yang paling sering sih mitos cinta-cintaan. Nggak banyak yang percaya, tapi banyak juga yang percaya. Kebanyakan dari mereka yang percaya adalah orang-orang yang bener-bener sayang sama pasangannya. Karena takut putus, mau nggak mau, mereka jadi ikutan percaya.

Gue akan coba ngebahas tentang mitos cinta-cintaan itu berdasarkan pengalaman percintaan gue. Boleh percaya, boleh nggak. Tapi ada baiknya lo percaya.

1. Bulu mata jatuh, ada yang ngangenin.
Mitos ini bikin gue takut pas gue lagi kangen banget sama cewek gue. Takut saking kangennya, sampe bulu mata cewek gue rontok satu-satu. Kan nggak enak punya cewek yang bulu matanya botak. Tapi gue bersyukur, cuma bulu mata yang jatuh. Coba kalo yang jatuh bulu ketek, pas cewek gue jalan sama temen-temennya, terus gue kangen banget sama dia, eh tiba-tiba bulu keteknya rontok satu-satu. Berserakan di lantai, berceceran di setiap sudut ruangan, berjatuhan bagai hujan yang menghujam. Serem deh pokoknya. Gue jadi inget waktu dulu gue pernah diputusin gara-gara cewek gue, percaya banget sama mitos aneh ini. Waktu itu, gue lagi main ke rumah cewek gue. Di sana dia ngeliat bulu mata gue jatuh. Dan dia pun langsung nanya.. "bulu mata kamu ada yang jatuh tuh! itu pasti ada yang lagi kangen sama kamu! siapa? selingkuhan kamu?! kamu jahat!" gue nggak nyangka cewek gue bisa mikir sejauh itu. Jelas gue nggak terima dituduh selingkuh. Kita berantem. Ngambek-ngambekan beberapa hari. Akhirnya, gue diputusin.

2. Kalau mukanya mirip, tandanya jodoh
Ini juga mitos yang agak serem sih. Kalo miripnya sama pacar sendiri sih gapapa, nah kalo miripnya sama istri orang gimana? Tapi yang lebih serem itu kalo miripnya sama suami orang. Jujur mitos ini bikin gue khawatir sama jodoh gue sendiri. Masalahnya, gue sering ngeliat cowok yang mukanya hampir mirip sama gue. Sumpah demi apapun, gue nggak mau berjodoh sama cowok. Tapi jangan khawatir, mitos ini bisa diakalin. Misalkan lo nggak mirip sama pacar lo nih, gampang kok, tinggal operasi plastik dibikin mirip aja. Kalo bisa plastiknya jangan pake plastik ember. Ya nggak enak aja nanti di muka lo ada tulisan "Anti Pecah". Mitos ini juga pernah bikin gue sakit hati. Dulu gue punya cewek yang katanya sayang banget sama gue. Dia pernah bilang.. "ih muka kita mirip ya, jangan-jangan kita jodoh." Gue sih seneng-seneng aja dia bilang gitu. Beberapa bulan setelah gue udah ngerasa sayang banget sama dia, gue ngeliat dia jalan sama cowok lain yang ternyata selingkuhannya. Yang bikin lebih sakit hati, ternyata, muka cewek gue lebih mirip sama cowok itu ketimbang sama gue. Sakit lah pokoknya. Yang jelas, setelah dia ketauan selingkuh, dia nangis-nangis minta maaf, minta maaf kalau dia lebih sayang sama cowok itu ketibang sama gue. Akhirnya, gue diputusin. Lagi.

3. Ngasih kado baju ke pacar bisa bikin cepet putus
Dulu gue pernah punya pacar yang percaya banget sama mitos ini. Waktu dia ultah, gue ngasih dia kado berupa baju. Gue kira dia bakal seneng, ternyata enggak. Dia malah nuduh gue macem-macem. "kamu kok ngasih aku baju? kamu sengaja ya bikin kita cepet putus? apa jangan-jangan kamu selingkuh? kamu jahat!". Akhirnya hari itu gue sama pacar gue bener-bener putus. Gue jadi agak percaya sama mitos itu. Beberapa bulan kemudian, gue pacaran lagi. Tepat 5 bulan jadian, gue dan cewek gue iseng ngerayain hari jadi kita. Cewek gue ngasih gue kado baju. Penasaran, gue iseng tanya ke cewek gue.. "kamu kok ngasih aku baju? kamu nggak pengen kita cepet putus kan?". Cewek gue diem, terus tatapannya jadi serius, terus mukanya ngeselin, terus dia bilang.. "kamu kok ngomong gitu? kenapa? kamu udah bosen ya sama aku?! kamu jahat!" Dan gue pun diputusin. Kampret.

4. Makan di pintu bikin jauh dari jodoh
Gue sih lebih suka makan di meja ketimbang makan di pintu. Tapi gue percaya sama mitos ini. Kalo ada yang nggak percaya, coba deh sekali-kali nyobain makan di pintu. Supaya lebih seru, kalo bisa, makannya di pintu pesawat. Gue jamin deh lo pasti akan jauh dari jodoh. Mitos ini cukup masuk akal sih kalo menurut gue. Logikanya gini, kalo lo suka makan di dedap pintu, orang macam apa yang mau jadi pacar lo? Contoh, ketika lo makan di restoran sama gebetan lo. Pas waitress-nya nanya.. "mau take away atau mau makan di sini?" terus lo jawab.. "uuumm.. aku mau makan di pintu aja deh" yang ada, gebetan lo bakal langsung ilfill sama lo. Gue jadi inget waktu dulu pacaran di restoran. Tempat duduk gue agak berdekatan dengan pintu. Dan cewek gue nggak mau duduk di situ. Tapi gue udah terlanjur duduk, dan males buat nyari tempat lain. Cewek gue pun marah. Dia bilang gini.. "kamu tuh kenapa sih kayaknya nggak pernah mau dengerin aku. Kamu jahat!" Masalah sepele kayak gitu, terus berlanjut sampe beberapa hari, dia jadi gampang ngambek sama gue. Gue sibuk dikit, dia langsung protes.. "kamu emang nggak pernah ngerti aku. Kamu jahat!" Seperti yang udah udah, akhirnya gue pun diputusin.

5. Pacaran di kebon raya bisa bikin putus.
Mitos yang ini agak absurd nih. Lo mau ngapain pacaran di kebon raya? Emang lo mau pas lagi pacaran terus di-ciye ciye-in rusa? Lagian, pacaran di kebon apa enaknya? Kan nggak enak pas lagi asik-asik pacaran, terus tiba-tiba pantat lo digigit semut rangrang. Gue jadi inget, waktu dulu pas masih SMP, gue diajakin cewek gue pacaran di kebun raya. Gue kira bakal asik pacaran berdua di kebon raya, tapi kenyataannya berbanding terbalik dengan keadaanya. Waktu itu, gue dan cewek gue jalan-jalan di sekitaran kebon raya. Awalnya sih semua baik-baik aja. Sampai ketika cewek gue nantangin gue buat megang tanduk rusa. Karena gue pngen keliatan keren di depan cewek gue, akhirnya gue terima tantangan dari dia. Dengan gagah gue mendekati kelompok rusa yang lagi ngumpul-ngumpul asik kayak emak-emak pkk lagi pada arisan panci. Jarak 2 meter dari kelompok rusa itu, gue mulai ngerasa nggak enak. Ada satu rusa yang menatap sinis ke arah gue. Kayaknya dia curiga sama gue. Tapi gue tetap santai. Setelah gue ada di depan kelompok rusa yang lagi ngerumpi itu, satu rusa yang ngeliatin gue mulai mendekat ke arah gue. Dan gue mulai panik. Gue nggak tau rusa itu mau ngapain deketin gue. Mudah-mudahan bukan mau ngajak kenalan. Teryata bukan cuma satu rusa yang mulai mendekat ke arah gue, semua rusa-rus adi depan gue, satu persatu juga mulai ikut-ikutan mendekat. Gue makin panik. Akhirnya gue kabur. Sialnya, rusa-rusa itu malah ngejar gue. Gue lari kenceng banget, mereka pun begitu. Gue juga nggak ngerti kenapa mereka bisa ngejar0ngejar gue. Apa karena muka gue mirip daun-daunan? Entahlah. Yang jelas, gue mesti lari sejauh mungkin dari kejaran rusa-rusa sialan itu. Saking kencengnya gue lari, kaki gue kesandung batu. Tepat di depan gue ada kayak kolam kecil yang airnya udah mulai kotor. Iya, gue kecebur di kolam itu. Kampret emang. Niat mau keliatan keren, malah malu-maluin. Anehnya lagi, rusa-rusa itu setelah ngeliat gue kecebur langsung kompak pada pergi ninggalin gue. Jangan-jangan mereka tau kalo hari itu gue lupa mandi. Tapi setelah kejadian itu, gue nggak mau lagi pacaran di kebun mananpun. Percaya nggak percaya, beberapa minggu setelah gue dan cewek gue main ke kebon raya, kita berdua memtuskan untuk putus. Oke, lebih tepatnya, gue diputusin.

Well, sampe sekarang belum ada yang tau siapa pencipta mitos-mitos aneh itu. Dan belum ada kepastian apakah mitos itu selalu benar atau memang cuma sekedar bohongan aja. Gue sendiri masih mengutamakan  logika ketimbang mitos, tapi, entah kenapa, logika gue selalu kalah dengan kebenaran mitos-mitos itu. Ya balik lagi, semua tergantung dari gimana kita menyikapinya. Saran gue sih, mending percaya lah daripada diputusin terus.











Rabu, 10 April 2013

Tips PDKT

Cewek semakin menderita ketika mereka naksir cowok. Nembak duluan, nggak mungkin. Nunggu ditembak, keburu kiamat. Ya susah..
Proses cewek ketika naksir cowok juga nggak sesimpel cowok ketika naksir cewek. Cowok sih gampang, tinggal deketin, tembak, selesai. Kalo cewek, prosesnya lebih ribet. Deketin duluan gengsi, kenalan duluan gengsi, nembak duluan juga gengsi. Yang bisa mereka lakukan cuma nunggu si cowok sadar. Masalahnya, nggak banyak cowok yang peka sama perasaan cewek. 

Daripada makin rumit, gue kasih tips PDKT aja deh buat cewek-cewek yang nggak tau gimana cara nyatain perasaannya ke cowok. 


1. Cobalah untuk sesering mungkin menatap matanya.
Liatin aja terus, ntar juga liat-liatan. Kalo udah begitu, cowok bakal mikir "kok dia ngeliatin gue terus, ya? Jangan jangan dia naksir sama gue". Usahakan ngeliatnya sambil senyum-senyum, jangan yang serius-serius banget. Ntar cowok malah mikir.. "kok dia ngeliatin gue terus, ya? Jangan jangan dia mau nyopet dompet gue"



2.  Kasih perhatian lebih
Sering sering aja nanyain kabar, ngingetin makan, ngingetin minum, ngngetin napas, dan ngingetin bayar utang. Secuek-cueknya cowok, mereka tetep seneng kalo dikasih perhatian. Tapi ngasih perhatiannya jangan setengah-setengah, harus detail. Contoh: "kamu udah makan? jangan lupa bayar ya.." ya kali aja kan dia abis makan di mana gitu, terus lupa bayar.



3. Jangan kaku
Maksud gue bukan kaku yang kayak kusen gitu, kaku dalam artian, jangan terlalu serius. Cewek yang asik dipacarin itu cewek yang bisa diajak bercanda. Bukan yang sikapnya kaku kayak patung garuda pancasila. Santai aja, buat dirimu seasik mungkin. Itu yang bikin cowok ngerasa nyaman.



4. Sering komunikasi
Ini yang paling penting. Segimanapun usahamu kalo nggak pernah berani buat komunikasi sama dia, ya percuma. Basa basi aja, tanya hal-hal yang asik buat diomongin. Contohnya kayak.. "rambut kamu bagus, beli di mana?" atau "rumah kamu bagus, ada jambannya nggak?"



5. Banyak banyak berdoa
Ya balik lagi, usaha yang nggak disertai dengan doa, hukumnya najis mugoladoh. Karena jatuh cinta itu sama seperti ba' yang mesti ketemu nun sukun dulu biar jadi idgham bigunnah. (sok ngerti agama. padahal tiap pelajaran agama, nilainya selalu 5) Pokoknya gitu deh. Kalo nggak percaya, tanya aja sama Haji Muhidin. (auk siapa Haji Muhidin)



Demikian tips asal-asalan dari saya, mudah-mudahan nggak berguna bagi masa depan nusa dan bangsa. Yaudah, gitu aja. Gue mulai keabisan ide. Kurang lebihnya mohon maaf. Minal aidin walfaidzin. Pis love and gaul.

Selasa, 09 April 2013

Romantis Nggak Harus Puitis.

Gue bukan cowok yang romantis. Pernah nyoba bikin puisi, hasilnya malah kayak lirik lagu anak-anak. Pernah nyoba nembak cewek pake lagu-lagu romantis, gue nyanyiin lagu Burgerkill malah ditolak. Sebenarnya gimana sih caranya jadi cowok yang romantis? Apa iya cowok yang romantis itu cowok yang bisa bikin puisi?

Gue jadi inget, dulu waktu SMP, gue pernah pengen banget jadi cowok yang romantis. Sampe tanya ke temen gue yang jago banget bikin puisi. Namanya Tedi, dia sering nulis puisi-puisi di mading sekolah. "lo kalo bikin puisi, mikir apaan sih?" tanya gue ke Tedi. "mikir apa ya? paling cuma mikir hal-hal yang bikin gue sedih aja sih". jawab Tedi. Terus dia senyum-senyum sendiri. Terus mukanya ngeselin.
Jadi, kalo mau bikin puisi itu minimal harus sedih dulu? Berarti gue kalo mau bikin puisi mesti mikirin utang dulu kali ya.

"gimana sih caranya jadi cowok yang romantis?" gue bertanya ke Tedi. "gimana ya, lo coba nonton film-film romantis aja. Terus lo praktekin deh" jawab Tedi sok ngerti.
Nonton film-film romantis? Gue tau, pasti film india. 
Besoknya, gue nonton film india. Dan gue nangis. Nangis karna film india yang gue tonton, nggak ada subtittle-nya.

Sesuai saran Tedi, gue harus nonton film-film romantis dulu supaya bisa jadi cowok yang romantis. Akhirnya gue tetap nonton film india itu, tanpa tau ceritanya apa.
Banyak adegan-adegan aneh yang gue liat. Salah satunya, adegan di mana pemeran utama pria nyanyi sambil nari-nari di pasar buat godain cewek yang dia suka. Kampret. Masa iya gue juga mesti praktekin adegan itu? Terus ada lagi adegan yang nggak kalah anehnya. Pemeran utama pria, nyanyi sambil lari-larian ngejar ceweknya yang lagi lari-larian di semak-semak. Meeeeen, kalo gue praktekin adegan ini, bukan romantis-romantisan malah digrebek warga karna dikira mesum di semak-semak.
Terus ada lagi adegan yang malah bikin gue ketawa. Adegan tawuran karna ngerebutin cewek. Lokasinya di pasar. Kedua kubu udah siap saling serang. Eh ternyata sebelum tawuran, mereka nyanyi dulu sambil nari-nari. Ini contoh tawuran yang gagal.

Setelah nonton film india yang aneh itu, gue mikir dua kali buat jadi cowok romantis. Gue nyerah. Gue nggak mau godain cewek di pasar sambil nari-nari, gue nggak mau ngejar cewek di semak-semak, gue juga nggak mau tawuran sambil nari-nari cuma buat ngerebutin cewek. Gue mau jadi siri sendiri.
Setelah dewasa, gue sadar. Romantis itu nggak harus puitis. romantis itu gimana caranya bikin pasangan bahagia, tanpa harus jadi yang bukan dirimu. Jadi kalo lo bukan cowok yang puitis, ya nggak perlu sok-sokan bikin puisi. Percaya deh, berpuisi cuma bisa bikin cewek tersenyum, bercanda bisa bikin cewek tertawa.

Terlalu Baik Itu Nggak Baik.

Ada beberapa hal yang nggak gue suka dari diri gue sendiri, salah satunya adalah sifat gue yang selalu ngerasa nggak enakan. Sifat ini mungkin membuat gue baik di mata orang lain, tapi sifat ini juga terkadang bikin gue ngerasa kayak menyiksa diri sendiri.
Mungkin karena gue yang terlalu baik, atau mungkin gue yang nggak terlalu baik buat diri gue sendiri. Gue sadar, sifat ini harus secapat mungkin gue hilangkan.

Bukan karena gue nggak mau jadi orang baik. Tapi, menurut gue, jadi orang baik pun nggak harus ngejahatin diri sendiri. Malah gue berpikir, terkadang jahat itu perlu, supaya kebaikan kita nggak bikin orang lain jadi berpikir buat ngejahatin kita. Biar bagaimanapun, jahat atau baik itu relatif. Karna setiap orang punya sudut pandang yang nggak sama. Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik di mata orang lain.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...