Sabtu, 09 November 2013

Galaunya Pemuda Indonesia

Galau, adalah kalimat yang biasa digunakan anak muda jaman sekarang untuk menggambarkan perasaan seseorang yang sedang berantakan. Setiap manusia pasti pernah merasa galau. Jangankan manusia biasa, Spiderman yang manusia laba-laba aja punya kebiasaan tersendiri ketika sedang galau. Dia suka ngegalau di atas gedung tinggi. Merenung di bawah rintik hujan, pantang pulang sebelum kesamber petir. 

(lagi galau apa lagi mules, mas?)

Gue pun sama seperti manusia pada umumnya, kadang-kadang sering ngerasa galau juga. Tapi gue bersyukur kebiasaan buruk gue ketika galau cenderung biasa aja. Gue ketika galau biasanya langsung tidur. Kalo nggak bisa tidur, nelpon customer service. Ngomongin masalah proses terjadinya fotosintesis atau sejarah terbentuknya Nazi.  

Galaunya setiap orang beda-beda. Yang paling sering gue liat, orang senang menyampaikan kegalauannya di social media. Terutama di facebook dan twitter. Setiap kali buka facebook, pasti ada satu atau dua orang yang menulis status tentang kegalauannya. Di facebook gue, ada satu orang yang bahkan setiap update status, sering ngancem pengen bunuh diri. Anehnya, dia nggak mati-mati.

Selain ngancem pengen bunuh diri, banyak yang ketika galau suka ngutip lirik lagu bahasa Inggris, yang mungkin dia sendiri nggak tau artinya apa. Entah kenapa lirik lagu-lagu berbahasa inggris selalu dijadikan bahan galau yang paling difavoritkan. Hal ini seakan menciptakan sebuah anggapan bahwa budaya barat selalu lebih keren ketimbang budaya sendiri.

Seharusnya pemuda-pemuda Indonesia mengerti, bahwa budaya mereka jauh lebih keren ketimbang budaya-budaya negara lain. Gue sendiri, ketimbang ngegalau dengan cara ngutip lirik lagu bahasa Inggris, lebih suka ngegalau dengan cara ngutip lirik lagu nasional. Pernah ketika tiba-tiba gue galau karena kangen mantan, gue langsung ngutip lirik lagu nasional di twitter. "apuseeee kokondao. yarabeeee sorendoreri. munensoooo baninenmaaa bakipaseeee :("

Mungkin benar, bahasa Inggris selalu terlihat keren. You know lah, orang ngetweet "aku belom cebok nih" kalo ditulis dalam bahasa inggris, jadinya memang lebih keren. Begitu pun ketika galau, orang lebih suka ngegalau pake bahasa inggris supaya kegalauannya terkesan keren. Kemudian jadi maksa, ngegalau pake bahasa Indonesia tapi diterjemahin ke google translate. "kamu nggak usah sok baik sama aku. dasar muka dua!" jadinya malah "you dont good with me. two face basic!".

Pesan yang ingin gue sampaikan, galau lah dengan cara yang baik dan benar. Jangan terlalu maksa. Kalo nggak bisa bahasa Inggris, ya pake bahasa Indonesia aja. Atau mungkin pake bahasa arab. Supaya kegalauan lo bisa lebih syariah dan barokah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...