Senin, 25 November 2013

Anak SD Mulai Pacaran

"Kamu udah punya pacar?" Tanya gue ke adek gue yang saat ini baru kelas 3 SD. "Ummm" dia bergumam sebentar. "Punya dong. Pacar aku dua!" Dan dia menjawab sambil mengacungkan 3 jari.

Namanya Enrico. Biasa dipanggil Cico. Di umurnya yang masih belia, dia udah punya pacar dua. Kasian sekali pemuda belia ini. Baru kelas 3 SD sudah harus merasakan gimana pusingnya pacar-pacaran. Apalagi pacarnya dua. Duh, nggak kebayang gimana rasanya diribetin dua cewek sekaligus. Gue takut Cico tumbuh dewasa dengan rambut yang tak kunjung tumbuh. Rontok satu persatu gara-gara pusing mikirin ceweknya.

Setelah tau Cico udah punya pacar, gue jadi penasaran, kira-kira gimana gaya berpacarannya anak SD. Gimana proses PDKT-nya, dan apa aja yang mereka lakukan ketika sedang pacaran.

"Aku suka sama Renita (pacar pertamanya) soalnya dia tuh sering ngasih aku ciki. Kalo sama Jasmine (pacar keduanya) sih aku nggak terlalu suka. Tapi dia baik. Sering minjemin aku rautan. Yaudah aku pacarin aja". Kira-kira begitulah penjelasan Cico mengenai kehidupan percintaannya. Sungguh kisah cinta yang sangat-sangat dramatis.
Cico melanjuktan curhatnya. "Sebenernya aku mau mutusin Jasmine kak" dia terdiam sebentar untuk mengelap ingusnya. "Jasmine tuh jahat. Dia deketin sahabat aku sendiri"

JENGJENG! Drama dimulai.

"Aku mau mutusin dia. Aku males dibikin cemburu terus!". Denger curhatan Cico barusan, gue sempat mikir dia bakal langsung lari ke kamar mandi sambil mengusap air mata dan ingusnya. Lalu nangis di bawah shower sambil teriak-teriak penuh rasa kecewa.. "KENAPAAAH? KENAPAAAAH?"

Sebagai kakak yang baik, gue mencoba menenangkan Cico. "Yaudah, jangan sedih. Kayaknya Jasmine lebih bahagia sama sahabat kamu daripada sama kamu". Ucapan gue itu membuat Cico makin sedih. Dia menatap mata gue. Mengelap ingusnya. Lalu berkata.. "iya juga ya. Jangan-jangan dia nggak cinta sama aku. Jangan-jangan dia cintanya sama sahabat aku". 

Sampai di sini, gue mulai khawatir dengan kondisi kejiwaan Cico. Nggak nyangka dia bisa berpikir sedrama itu. Gue takut tau-tau dia nangis sambil baca puisi. "Kulari ke hutan kemudian teriakku." Lalu dia terdiam menatap langit. Sambil ngelap ingus dia lanjutin baca puisinya. "Sepi. Sepi sendiri aku benci. Pecahkan saja gelas biar ramai! Biar mengaduh sampai gaduh! Apa aku harus lari ke hutan, kemudian belok ke pantai?"

Setelah banyak bercerita tentang Jasmine, Cico melanjutkan ceritanya tentang Renita, pacar pertamanya. Ternyata Renita adalah temen les bahasa inggris Cico. Mereka udah pacaran selama 3 minggu. Dari apa yang dia ceritain, keliatannya Cico sayang banget sama Renita. "Renita baik banget kak sama aku. Dia aja suka minjemin sapu tangannya buat ngelap ingus aku"

"Terus kamu udah ngapain aja sama Renita? Pernah ciuman nggak?" Tanya gue ke Cico. Gue pikir, anak sekecil Cico nggak bakal berani nyium cewek. Gue menanyakan hal itu buat make sure aja, takut kalau ternyata dia beneran udah pernah ciuman sama Renita. Setelah ngelap ingusnya, Cico menjawab pertanyaan gue tadi. "Udah lah! Masa pacaran nggak pernah ciuman!"
 
Mampus.

Romansa cinta Cico harus segera dihentikan sebelum dia bertindak lebih jauh. Kalau sebelumnya cuma ciuman, bukan nggak mungkin suatu saat mereka mencoba hal yang lebih ekstrim.  "Aku juga pernah mandi bareng sama Renita" Cico melanjutkan ceritanya. Gue kaget. "Hah? Serius?". Sumpah ini udah nggak lucu lagi. "Iya" kata Cico sambil ngelap ingusnya. "Aku waktu itu pernah mandi bola bareng Renita"

Gue harus memikirkan cara buat misahin Cico sama dua pacarnya. Bahaya. Semua harus dihentikan. "Beneran kamu udah pernah ciuman sama Renita?" Tanya gue ke Cico. "emang kenapa kak?" Dia nanya balik dengan nada penuh rasa penasaran. "Hati-hati aja. Cewek itu kalo dicium bisa hamil. Apalagi kamu sempat mandi bareng sama dia. Biarkata cuma mandi bola, tetep aja judulnya mandi bareng"

Mendengar penjelasan gue, Cico langsung bengong. Pandangannya kosong. Dia seakan berkata dalam hati.. "aku belum siap jadi ayah"

Beberapa hari kemudian, gue iseng nanya ke Cico tentang perkembangan hubungannya dengan Renita dan Jasmine. "Aku udah putus sama Renita kak. Jasmine juga udah aku putusin". Gue lumayan lega denger Cico udah nggak pacar-pacaran lagi. Ternyata dia belum selesai cerita. Sambil ngelap ingusnya, dia bilang.. "Aku udah nggak mau pacaran lagi. Sekarang aja aku cuma TTM-an sama kakak kelas aku. Hehehe"

TAMAT!

Rabu, 20 November 2013

Perihal Kasus Penyadapan Australia

Beberapa hari ini ada dua berita yang banyak dibahas di Indonesia. Yang pertama adalah berita tentang Presiden RI dan beberapa menteri yang telpon pribadinya disadap oleh pemerintah Australia. Dan yang kedua adalah berita yang nggak kalah penting, yaitu berita tentang perceraian Ayu Tingting. Di postingan kali ini gue nggak akan ngebahas Ayu Tingting. Gue nggak mau postingan gue kali ini jadi terlihat seperti curhatan ibu-ibu yang setiap harinya haus akan berita gosip. Untuk saat ini, gue lebih tertarik ngebahas berita tentang penyadapan yang dilakukan pemerintah Austaralia. 

Jujur sampai saat ini gue masih bertanya-tanya, kira-kira apa motivasi Australia menyadap telpon pribadi presiden. Gue terus mengikuti perkembangan beritanya. Ternyata, bukan cuma telpon presiden yang disadap. Telpon ibu negera, wakil presiden, dan beberapa menteri juga disadap. Seperti ada sesuatu yang dicari Australia dari Indonesia. Gue yakin itu pasti hal penting. Mudah-mudahan apa yang dicari Australia bukan tentang informasi perceraian Ayu Tingting.

Setelah merenung diatas menara sutet dan melakukan sholat istiqarah, akhirnya gue tau apa motivasi Australia menyadap Indonesia. Ada kemungkinan mereka sedang meneliti sebuah problematika di kalangan pemuda-pemuda harapan bangsa yang dari dulu hingga saat ini masih tetap menjadi fenomena tanpa solusi. Probelamtika itu adalah tentang status kakak-adekan.

Australia menyadap Indonesia untuk melakukan penelitian terhadap fenomena status kakak-adekan yang sering terjadi di Indonesia. Alasannya mungkin karena status kakak-adekan sudah menjadi semacam budaya baru yang dimiliki Indonesia dan tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Hal itu kemudian membuat Australia melakukan penyadapan, dengan tujuan, mempelajari budaya baru yang dimiliki Indonsia supaya kelak budaya tersebut bisa diterapkan di negaranya. Sampai saat ini, itu alasan yang lebih masuk akal ketimbang alasan mencari informasi tentang perceraian Ayu Tingting.

Ya itu sih cuma tebakan gue aja. Karena nggak ada yang tau apa motivasi Australia yang sebenarnya. Bahkan presiden sendiri pun masih belum tau. Beberapa jam yang lalu, gue sempat nonton pidato presiden perihal responnya terhadap kasus penyadapan itu. Ternyata respon presiden adalah "...nanti malam saya akan mengirim surat untuk Tony Abbot (PM Australia)". Ini semakin membuat gue bingung. Bayangin, dua lelaki gagah perkasa, saling kirim-mengirim surat. Malem-malem pula. Entah apa isi surat yang ditulis presiden. Tapi kalo menurut gue, isi surat itu mungkin tentang informasi terbaru mengenai berita perceraian Ayu Tingting.

Setelah penyadapan yang dilakukan Australia terbongkar, Tony Abbot enggan meminta maaf kepada Indonesia. Kayaknya sih dia gengsi buat minta maaf duluan. Ya kayak cewek yang lagi ngambek sama pacarnya gitu. Tapi mudah-mudahan setelah menerima surat dari presiden, dia jadi sadar dan nggak gengsi lagi buat minta maaf duluan. Karena gue yakin, presiden kita adalah orang yang suka ngalah. Daripada hubungan kedua negara jadi semakin nggak enak, dia lebih memilih untuk mengalah, mencoba mengubungi Tony Abbot duluan. 




Dear Mas Abbot, 

Melalui surat ini, saya selaku Presiden RI, ingin mempertanyakan kejelasan masalah yang saat ini terjadi diantara kita berdua. Terus terang, saya tidak mengerti tujuan Mas Abbot menyadap telpon saya. Jika sekiranya Mas Abbot curiga, apa dasar kecurigaan tersebut? Sungguh, saya tidak mengerti. Selama ini saya selalu baik pada Mas Abbot. Tapi, apa yang terjadi? Mas Abbot malah memperlakukan saya seperti ini. Saya capek, Mas. Saya ingin masalah ini cepat selesai. Supaya hubungan kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sekian surat dari saya. Blz Gpl.





Itulah kerennya presiden kita. Dia punya sifat yang rendah hati dan suka mengalah. Dengan sifatnya itu, masalah antara Indonesia dan Australia jadi nggak semakin rumit. Dan mungkin akan cepat selesai. Gue pun berharap demikian. Masalah yang sepele ini kalo bisa nggak usah dibikin ribet. Kan sayang hubungan baik antara Indonesia dan Australia yang sudah lama terjalin, jadi rusak cuma gara-gara masalah kecil. Kalo pun nggak bisa diselesaikan secara damai, sebisa mungkin jangan sampe terjadi perang, kan bisa ditalak dulu. Abis itu dicerai. Kayak Ayu Tingting.

Gue masih memantau perkembangan kasus penyadapan ini. Mudah-mudahan surat dari presiden cepat dibales sama Mas Abbot. Ada rasa penasaran yang saat ini terus menghantui hidup gue. Rasa penasaran ini lumayan mengganggu. Saat ini gue jadi sering nonton TV cuma buat mengikuti perkembangan berita perceraian Ayu Tingting. Eh, maksud gue, mengikuti berita penyadapan Australia. Semoga rasa penasaran ini segara terjawab. Dan hubungan antara Indonesia dan Australia tetap baik-baik saja.









Sabtu, 09 November 2013

Galaunya Pemuda Indonesia

Galau, adalah kalimat yang biasa digunakan anak muda jaman sekarang untuk menggambarkan perasaan seseorang yang sedang berantakan. Setiap manusia pasti pernah merasa galau. Jangankan manusia biasa, Spiderman yang manusia laba-laba aja punya kebiasaan tersendiri ketika sedang galau. Dia suka ngegalau di atas gedung tinggi. Merenung di bawah rintik hujan, pantang pulang sebelum kesamber petir. 

(lagi galau apa lagi mules, mas?)

Gue pun sama seperti manusia pada umumnya, kadang-kadang sering ngerasa galau juga. Tapi gue bersyukur kebiasaan buruk gue ketika galau cenderung biasa aja. Gue ketika galau biasanya langsung tidur. Kalo nggak bisa tidur, nelpon customer service. Ngomongin masalah proses terjadinya fotosintesis atau sejarah terbentuknya Nazi.  

Galaunya setiap orang beda-beda. Yang paling sering gue liat, orang senang menyampaikan kegalauannya di social media. Terutama di facebook dan twitter. Setiap kali buka facebook, pasti ada satu atau dua orang yang menulis status tentang kegalauannya. Di facebook gue, ada satu orang yang bahkan setiap update status, sering ngancem pengen bunuh diri. Anehnya, dia nggak mati-mati.

Selain ngancem pengen bunuh diri, banyak yang ketika galau suka ngutip lirik lagu bahasa Inggris, yang mungkin dia sendiri nggak tau artinya apa. Entah kenapa lirik lagu-lagu berbahasa inggris selalu dijadikan bahan galau yang paling difavoritkan. Hal ini seakan menciptakan sebuah anggapan bahwa budaya barat selalu lebih keren ketimbang budaya sendiri.

Seharusnya pemuda-pemuda Indonesia mengerti, bahwa budaya mereka jauh lebih keren ketimbang budaya-budaya negara lain. Gue sendiri, ketimbang ngegalau dengan cara ngutip lirik lagu bahasa Inggris, lebih suka ngegalau dengan cara ngutip lirik lagu nasional. Pernah ketika tiba-tiba gue galau karena kangen mantan, gue langsung ngutip lirik lagu nasional di twitter. "apuseeee kokondao. yarabeeee sorendoreri. munensoooo baninenmaaa bakipaseeee :("

Mungkin benar, bahasa Inggris selalu terlihat keren. You know lah, orang ngetweet "aku belom cebok nih" kalo ditulis dalam bahasa inggris, jadinya memang lebih keren. Begitu pun ketika galau, orang lebih suka ngegalau pake bahasa inggris supaya kegalauannya terkesan keren. Kemudian jadi maksa, ngegalau pake bahasa Indonesia tapi diterjemahin ke google translate. "kamu nggak usah sok baik sama aku. dasar muka dua!" jadinya malah "you dont good with me. two face basic!".

Pesan yang ingin gue sampaikan, galau lah dengan cara yang baik dan benar. Jangan terlalu maksa. Kalo nggak bisa bahasa Inggris, ya pake bahasa Indonesia aja. Atau mungkin pake bahasa arab. Supaya kegalauan lo bisa lebih syariah dan barokah.

Rabu, 06 November 2013

Hari Spesial Tanpa Orang Spesial.

Tanpa ucapan dari seseorang yang spesial, hari ulang tahun akan sama seperti hari-hari biasa. Well, hari ini gue ulang tahun. Dan hari ini gue nggak dapet ucapan spesial dari seseorang yang gue anggap spesial. Gue yakin dia nggak lupa. Kecuali secara nggak sengaja kepalanya kejedot ujung etalase yang kemudian membuat dia amnesia.

Dari sekian banyak ucapan di whatsapp, bbm, twitter, friendster, mig33, nimbuz, dll. Nggak ada satupun ucapan yang gue dapat dari dia. Ada sih keinginan buat ngehubungin dia duluan, cuma sekedar bilang "eh kamu tau nggak sih, hari ini aku ultah loh". Tapi kayaknya nggak mungkin. Gue takut dia malah jawab "oh ya? oke. thanks infonya"

Di hari ulang tahun gue sebelumnya, dia adalah orang yang paling sering ngasih ucapan ke gue. Satu hari dia bisa ngucapin 3 sampai 5 kali. Lewat telpon, twitter, facebook, email, dan telegram. Bahkan dia sering muncul secara tiba-tiba buat ngucapin selamat ulang tahun ke gue. Walaupun seneng, tapi hal itu lumayan bikin gue takut. Serem aja ketika gue lagi asik-asik ngeden di WC tau-tau dia nongol dari dalem ember buat ngucapin. "SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG!"

Tapi gue cukup bersyukur, walaupun nggak dapet ucapan dari dia, gue dapet ucapan dari banyak orang. Mulai dari yang kenal, yang nggak kenal, dan yang sok kenal. Hari ini mungkin hari spesial buat gue, tapi jadi nggak terlalu spesial tanpa adanya dia, orang yang gue anggap spesial. Gue cuma berharap, mungkin dia nggak ngucapin secara langsung, tapi dia udah ngucapin berkali-kali, dari dalam hati.  


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...